Pada Kamis, 14 agustus 2025 pondok pesantren al-inaaroh menyelenggarakan acara pembukaan untuk memulai runtutan acara semarak perayaan HUT ke 80 RI yang di selenggarakan selama tiga hari berturut-turut. Dalam tiga hari tersebut, ponpes al-inaaroh memeriahkan perayaan kemerdekaan dengan berbagai macam jenis perayaan. Mulai dari perlombaan yang melibatkan individu maupun kelompok, hingga panggung hiburan.
Agenda ini
dikoordinir oleh HMK Pondok Pesantren Al-Inaaroh. Pembukaan semarak perayaan
HUT ke 80 RI kali ini tidak jauh berbeda dengan perayaan tahun-tahun
sebelumnya, hanya saja lebih kepada penambahan jenis-jenis lomba yang memang
lebih diperbanyak pada perayaan HUT ke 80 RI tahun ini.
Di dalam acara
pembukaan tersebut Ubayu Fadza Ibnu Ngabdillah selaku ketua penyelenggara putra
dalam sambutannya mengutip sebuah kiasan dari dalil yang terdapat pada nadhom
kitab Alfiyyah Ibnu Malik yang berbunyi
وعلقة حاصلة بالتابع كعلقة بنفس اسمالواقع
Yang dimana dalil tersebut memiliki kiasan arti
“keberhasilan suatu kelompok tidak akan terjadi kecuali dengan kesadaran setiap
masing-masing individu dalam kelompok tersebut” dalam arti kiasan ini ketua
panitia penyelenggara menyampaikan dengan tegas bahwa keutuhan, dan
keberhasilan dalam memajukan Negara ini tidak akan pernah terjadi dan berhasil
kecuali dilandasi dengan kesdaran masing-masing individu dalam Negara tersebut.
Hal itu berbanding lurus dengan yang dikatakan
pada sambutan oleh Muhammad Nabil Al-faruqi selaku pengurus pondok putra
menyampaikan bahwa musuh terbesar atau penjajah yang sampai saat ini
memperbudak manusia adalah kebodohan. Maka dalam sambutannya Nabil mengajak
semua santri menyerukan penolakan dan perlawanan terhadap kebodohan, Karena
jika di dalam masing-masing individu tidak berusaha untuk melawan kebodohan
maka kesadaran sebuah individu tidak akan tercapai.
Semarak perayaan HUT ke 80 RI juga dihadiri
oleh Agus Muhammad Muttaqi Billah Naja Mansur atau Gus Naja selaku perwakilan
pengasuh Pondok Pesantren Al-Inaaroh yang diundang hadir dalam malam puncak
rangkaian acara semarak perayaan HUT ke 80 RI pada 16 Agustus 2025.
Gus Naja Mansur mennyampaikan " bahwa
kemerdekaan bukanlah sekedar tentang perayaan, tetapi tentang mewarisi
perjuangan dan menjaga amanah untuk tetap memperjuangkan dan mempertahankan
kemerdekaan yang telah diberikan oleh para pahlawan yang telah gugur dalam
merebut kemerdekaan Republik Indonesia".
Hal ini dimaksudkan agar seluruh santri
Al-Inaaroh benar-benar mampu memahami hingga poin filosofis dari makna
kemerdekaan Republik Indonesia. Bukan tanpa alasan, mengingat santri di
Indonesia memiliki history yang keberadaanya sangat vital bagi proses negara
ini meraih kemerdekaannya.