Antara Prinsip Taksonomi Bloom dan Analisis Objektif di Era Citizen Journalism

Antara Prinsip Taksonomi Bloom dan Analisis Objektif di Era Citizen Journalism
Beberapa waktu terakhir, dunia pesantren dihebohkan dengan beredarnya kabar tentang salah satu pondok pesantren diwilayah Sidoarjo roboh dan mengakibatkan dampak yang mengerikan. Diberbagai platform media sosial, persoalan ini digoreng dengan sangat bervariatif. Yang paling membuat dampak signifikan terhadap sinisme ruang pesantren adalah personal masyarakat "online" atau netizen yang melihat ini sebagai bentuk kesalahan mutlak pengelola pesantren dan akhirnya berimbas pada penarikan generalisasi terhadap seluruh pondok pesantren di Indonesia memiliki potensi untuk mengalami hal serupa.

Menengok fenomena viral sebelum berita ini mencuat kepermukaan, isu mengerikan dan dianggap sebagai potret dalam dunia pesantren adalah tindak kekerasan, pelecehan, bullying dan lain-lain, menambah keabsurdan wajah pesantren ditengah masyarakat.

Tidak heran, di era citizen journalism seperti sekarang memang semua hal bisa dikemas dengan tanpa filter yang ideal. Tidak peduli imbasnya seperti apa, yang kebetulan sejalan dengan suatu persoalan maka akan memandang baik atau bahkan sangat baik sekali, sedangkan yang kebetulan tidak sejalan dengan suatu peristiwa, akan memandang dengan mata terpejam dan hanya asumsi dengan dasar kebencianlah yang dipublikasikan.

Dalam artikel kali ini, kita tidak akan mengulas lebih dalam tentang berita tersebut. Melainkan kita akan merajut bersama, sebuah langkah bijak yang wajib dimiliki oleh setiap insan di era digitalisasi ini. Berpikir objektif, memang bias jika kita masih repot dan mencari celah dalam memahami tiga pilar penentu mindset seseorang. Titik pandang, sudut pandang dan tentu juga cara pandang.

Rasa suka dan rasa benci hanya sebuah motif yang seseorang sering terjebak didalam membuat satu analisa. Dalam prinsip berpikir, manusia idealnya harus melibatkan sebuah pokok mutlak dari dasar proses berpikir, atau dalam istilah lain disebut "taksonomi bloom".

Gampangnya begini, jika kita melihat fenomena A, tidak lazim ketika kita langsung menyimpulkan Z. ada B,C,D,E,F,G dan seterusnya yang itu adalah sebuah proses sistematis dan bekal vital sebelum seseorang membuat suatu keputusan. Pesantren adalah sebuah ruang belajar tua, dan bahkan sangat tua sehingga didalamnya menyimpan berbagai hal dan hari ini menjelma menjadi kultur budaya. Perjalanan panjang yang tentu sudah melewati berbagai kajian matang, tidak adil jika dalam sekejap, langsung dihakimi dengan dakwa keji yang motifnya adalah kebencian.

Menjadi seseorang yang bijak, berarti rela mematahkan ego dan kebutaan sudut pandang. Mengamati, mempelajari/ memahami, mencoba, lalu menganalisa, mengevaluasi sebelum akhirnya menciptakan keputusan adalah tatanan cara supaya kita bisa melihat realita yang benar-benar terjadi.

Fakta yang tidak bisa dibantah adalah tentang pesantren yang selama ini konsisten memberi dampak positif terhadap perkembangan pendidikan setiap generasi.

- Menanamkan Nilai Keimanan

- Pembiasaan Akhlak Mulia

- Mengajarkan Kedisiplinan.

- Program Bimbingan Nilai Spiritual

- Menyediakan Lingkungan yang Mendukung

- Kegiatan Pengembangan Diri

Dan banyak hal positif lain, tidak adil jika kemudian ditutup dengan data yang referensinya condong ke arah negatif belaka. Maka dari itu, pertanyaannya sangat sederhana. Mampukah kita berdiri dan melihat sebuah fenomena tidak hanya dari kilas peristiwa yang dinamikanya sering tidak disadari kebenarannya seperti apa? Atau bisakah kita tetap teduh dalam bersikap dan dewasa untuk kemudian setidaknya energi positif tertular dari sebuah analisis objektif yang peran utamanya adalah kita?

Menjadi manusia yang hati dan akalnya lebih luas dari algoritma sosial media adalah bagian dari anugerah terindah yang dikarunia oleh Allah SWT. Maka sudah sepantasnya kesadaran akan nurani, dikembalikan pada posisi paling Arif agar menjadi tuntunan menuju Ridha Allah SWT.

Beranda Alinaaroh

Beranda Al-Inaaroh merupakan media yang mengakomodir berbagai bentuk informasi lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Yayasan Abah Lutfi Center.

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan

Previous Post Next Post