Menyongsong Peringatan HUT Republik Indonesia, (Antara Santri dan Perjuangan Kemerdekaan)

Mendekati bulan kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat kita tentu saja sedang dipenuhi dengan semangat patriotisme dan nasionalisme. Berbagai rencana kegiatan seperti upacara bendera, lomba semarak 17an, dan perayaan lainnya seperti mendekorasi rumah, halaman hingga jalanan di desa-desa bahkan disetiap penjuru kota, mulai digelar untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Momentum ini menjadi waktu yang tepat untuk mengenang jasa para pahlawan dan memperkuat rasa cinta tanah air di kalangan masyarakat. Di kalangan santri, hari kemerdekaan juga merupakan momentum yang lebih dari sekadar hari perayaan tahunan semata. Jelas bukan tanpa sebab, santri yang sejak dahulu konsisten mengambil bagian penting dari history kemerdekaan Republik Indonesia, menjadi alasan utama mengapa santri dan pesantren sampai kapanpun akan tetap menyongsong peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia dengan kesan istimewa. Misalnya saja pada peristiwa 10 November di Surabaya. Lewat gerakan resolusi jihad yang digagas oleh KH. Hasyim Asy'ari menjadi fenomena penting dalam sejarah perjuangan santri untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang hendak di nodai lagi oleh Belanda. Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari adalah sebuah fatwa yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), pada tanggal 22 Oktober 1945. Fatwa ini menyerukan kepada umat Islam untuk berjihad dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Resolusi Jihad ini dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, karena fatwa ini menjadi landasan moral dan spiritual bagi umat Islam untuk terlibat aktif dalam perjuangan kemerdekaan. KH Hasyim Asy'ari menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban bagi setiap Muslim, dan jihad adalah salah satu cara untuk melakukannya. Itu hanya contoh kecil dari peran santri dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, contoh lainnya seperti Perlawanan terhadap penjajahan sejak awal abad ke-19, Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Perjuangan gerilya dan pengorganisasian masyarakat di berbagai daerah, Membangun negara dan menjaga keutuhan Republik Indonesia pasca-kemerdekaan, Berperan dalam pendidikan dan dakwah untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan keislaman. Dan masih banyak yang lainnya. Dengan demikian, peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia sampai kapanpun akan tetap berkesan secara mendalam terutama bagi kalangan santri dan pesantren. Peran vital ini akan tetap wajib dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya sebatas formalitas mengerti saja. Ditambah dengan konsistensi pesantren yang setiap waktunya menelurkan bibit-bibit generasi muda yang mampu menjadi penyeimbang tatanan masyarakat agar tetap memiliki Budi pekerti luhur yang baik, memiliki karakter bangsa yang religius membuktikan bahwa santri dan pesantren adalah faktor penting dalam keberlangsungan negara kita tercinta

Beranda Alinaaroh

Beranda Al-Inaaroh merupakan media yang mengakomodir berbagai bentuk informasi lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Yayasan Abah Lutfi Center.

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan

Previous Post Next Post